Rabu, 11 Januari 2012

Angkot

Pengalaman yang satu ini adalah salah satu dari beberapa pengalaman yang dapat dikatakan dmenarik dalam kehidupan saya. Tepatnya pada Tahun 2011 tahun lalu, saya mendapatkan pengalaman yang cukup menarik dari tranportasi massal yang murah meriah ini.

Berawal dari perjalanan saya menuju suatu pusat pembelanjaan yang berada di Jakarta Timur. Saat itu saya akan menemui sahabat sewaktu di SMP untuk sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu liburan. Sewaktu menyebrangi jalan ada satu angkot yang sedang menunggu untuk saya tumpangi. Tanpa melihat jelas jurusan atau kode angkotnya saya menaikinnya hanya gara-gara bewarna sama denguan angkot yang seharusnya saya tumpangi. Hasilnya? yaa nyasar

Setelah beberapa lama didalam angkot baru tersadar bahwa saya angkot. Kepanikan mulai terjadi dan bodohnya saya teriak "Yah Bang, berhenti saya salah angkot" dengan seenaknya tukang angkot ngomong "Yah gimana si Neng,bentar deh turun di depan aja". Dan saya menyadari didalam angkot ada 2 ibu-ibu yang tertawa dan 1 anak kecil yang juga ikut tertawa.

Dengan perasaan malu dan panik saya turun angkot dengan enaknya dan lupa membayar angkot, untunglah pada saat itu langsung inget kalo belum bayar, dan dengan cepatnya saya balik ke angkot bewarna merah yang tadi saya tumpangi.
Tetapi begitu saya balik ternyata angkot itu sudah pergi. Dengan senang saya menaiki angkot yang seharusnya saya tumpangi, dan tanpa harus membayar 2 kali gara-gara kecerobohan saya itu. -_-

PENGALAMAN naik ancot ini menjadi pelajaran yang begitu berharga. Dan mulai sekarang apabila naik angkot jangan pernah cuma lihat warna saja tapi harus teleti melihat angka yang menunjukan jurusan. Dan Jangan lupa membayar angkot yang sudah berbaik hati memberikan tumpangan walaupun salah jurusan.

HAHAHAHAHA

*Tugas Bahasa Indonesia membuat pengalaman pribadi